Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ingin Bisa Pantun? Ini Ciri-ciri dan Jenis Pantun Dengan Contohnya

Pantun adalah satu di antara karya sastra yang masih populer hingga saat ini. Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yaitu 'patuntun', yang memiliki arti penuntun. Pada awalnya, pantun merupakan bentuk dari sastra lisan. Akan tetapi, saat ini juga sudah banyak dijumpai pantun dalam bentuk tulisan. Seiring berjalannya waktu, pantun telah berkembang sebagai media penuturan pesan dengan permainan kata-kata.
 
Pantun merupakan termasuk pada jenis puisi lama. Puisi lama yaitu puisi yang masih terikat oleh sajak, pengaturan larik dalam setiap bait, jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi yang sangat diperhatikan. Puisi lama sudah muncul sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat.
 
Pantun sudah dikenal luas dalam berbagai bahasa-bahasa Nusantara. Dalam kebudayaan adat Jawa, pantun biasa disebut dengan parikan, dalam kebudayaan adat sunda, pantun disebut dengan paparikan, sementara dalam budaya adat Batak disebut umpasa. Pantun juga biasa dipergunakan dalam upacara adat di berbagai daerah, hiburan, atau penyampaian pesan bijak.
 
Bahkan, saat ini pantun dapat dibuat oleh siapa saja dan dimana saja, termasuk dalam acara hiburan tertentu, yang tentunya sifat dari pantun tersebut berisi hiburan semata. Namun tetap, dalam pembuatan pantun terikat pada aturan-aturan tertentu hingga bisa disebut sebuah pantun.
contoh pantun
Ada beberapa ciri-ciri pantun yang perlu diperhatikan dan dipahami sebelum anda membuat pantun. Berikut ini ciri-ciri dan jenis-jenis pantun, agar anda nantinya bisa mantun.

Ciri-ciri Pantun

Karena termasuk dalam puisi lama, maka pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaannya. Sebuah pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri.
 
Ciri-ciri pantun antara lain:
 
1. Terdiri dari empat baris setiap baitnya.
Puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris.
Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.
Kemudian setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata.
 
2. Memiliki pola.
Ciri-ciri khas pantun yang mudah dikenali adalah pola.
Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.
 
3. Memiliki sampiran dan isi.
Dalam pantun terdiri atas dua bagian, yaitu sampiran dan isi.
Dua baris pertama disebut dengan sampiran.
Sampiran biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak.
Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
 
4. Tidak ada nama penulis.
Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya

contoh pantun
Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis.
Berikut ini jenis-jenis pantun yang kerap ditemui dan contohnya:

Pantun jenaka

Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan.
Terkadang, pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi makin riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa

Pantun cinta

Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan cinta, romantisme, rindu antara dua insan.
Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Beli buku isinya tebal
Habis itu beli paku
Ini serius bukan gombal
Mau nggak jadi pacarku

Pantun nasihat

Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan.
Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
Jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan tekun

Pantun kiasan

Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan.
Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Pantun teka-teki

Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun.
Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.
Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya

Pantun agama

Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan.
Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya.
Pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Pantun peribahasa

Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian