Hereditas Pada Manusia (Jenis Kelamin dan Jenis Penyakit/Cacat Menurun)
Hemofilia seringkali disebut dengan The Royal Diseases atau penyakit kerajaan.Ini di sebabkan Ratu Inggris, Ratu Victoria (1837 – 1901) adalah seorang pembawa sifat/carrier
hemofilia.
Anaknya yang ke delapan, Leopold adalah seorang hemofilia dan sering mengalami perdarahan. Keadaan ini di beritakan pada British Medical Journal pada tahun 1868. Leopold meninggal dunia akibat perdarahan otak pada saat ia berumur 31 tahun.
Salah seorang anak perempuannya, Alice, ternyata adalah carrier hemofilia dan anak laki-laki dari Alice, Viscount Trematon, juga meninggal akibat perdarahan otak pada tahun 1928.
peta silsilah |
Gambar 5.1 Peta Silsilah ket. Ratu Inggris, Ratu Victoria (pembawa sifat/carrier hemofilia.)
Jenis Kelamin
Jenis
kelamin pada manusia dikendalikan oleh sepasang kromosom seks, yaitu
kromosom XX untuk perempuan dan kromosom XY untuk laki-laki. Berdasarkan
susunan tersebut, kromosom perempuan bersifat homogametic, sedangkan
susunan kromosom seks laki-laki bersifat heterogametic.
Bila terjadi
pembelahan meiosis, maka seorang perempuan hanya akan menghasilkan satu
macam sel gamet yaitu X, sedangkan laki-laki akan menghasilkan dua
macam sel gamet yaitu X dan Y.
Perhatikan skema berikut ini!
Dari
skema tersebut nampak jelas bahwa yang menentukan jenis kelamin anak
adalah ayah, sebab ibu hanya menghasilkan satu macam kromosom seks,
sedangkan ayah menghasilkan dua macam kromosom seks.
Seorang ibu akan
memberikan jenis kromosom seks yang sama baik kepada anak laki-laki
maupun anak perempuan, sedangkan ayah akan memberikan kromosom X kepada
anak perempuan dan kromosom Y kepada anak laki-laki.
a. tidak dapat menular
b. tidak dapat disembuhkan
c. dapat dihindarkan
d. umumnya dikendalikan oleh gen resesif
Karena penyakit menurun umumnya bersifat resesif, maka hanya muncul pada orang yang homozigot resesif, sedangkan orang yang heterozigot bersifat normal carrier (pembawa sifat). Cacat atau penyakit menurun pada manusia ada yang diwariskan melalui autosom dan ada pula yang diwariskan melalui kromosom seks (seks linkage= terpaut seks).
Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tidak Terpaut Seks (terpaut pada autosom)
Cacat dan Penyakit Menurun
Penyakit menurun (cacat yang diwariskan) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :a. tidak dapat menular
b. tidak dapat disembuhkan
c. dapat dihindarkan
d. umumnya dikendalikan oleh gen resesif
Karena penyakit menurun umumnya bersifat resesif, maka hanya muncul pada orang yang homozigot resesif, sedangkan orang yang heterozigot bersifat normal carrier (pembawa sifat). Cacat atau penyakit menurun pada manusia ada yang diwariskan melalui autosom dan ada pula yang diwariskan melalui kromosom seks (seks linkage= terpaut seks).
Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tidak Terpaut Seks (terpaut pada autosom)
1. Albino (Albinisme/bule)
Albino
adalah penyakit menurun dimana pada kulit manusia tidak mempunyai pigmen
pewarna kulit. Kata itu berasal dari bahasa Yunani “albus, yang berarti
putih” Seseorang yang albino mempunyai mata berwarna merah jambu, dan
ini disebabkan karena darah yang merah tampak mengalir di retina mata.
Mata Albino sangant peka terhadap cahaya.
Jadi orang albino yang
demikian selalu menjaga agar kelopak matanya setengah tertutup dengan
selalu berkedip. Rambut albino putih di seluruh tubuhnya. Bahkan
jaringan didalam tubuhnya seperti otak dan syaraf tulang belakang
berwarna putih.
Sifat albino dibawa factor resesif yang terdapat dalam kromosom tubuh (autosom). Sifat albino dapat muncul pada anak yang bapak dan ibunya normal heterozigot atau salah satu orang tuanya albino sedangkan yang lainnya heterozigot.
Lebih jelasnya mengenai penurunan sifat cacat albino, perhatikan contoh soal berikut.
Gen A adalah gen yang mengatur pigmentasi kulit. Adapun gen a merupakan alelnya, yakni gen yang tidak menyebabkan pigmentasi kulit. Jika seseorang albino menikah dengan orang normal homozigot, bagaimanakah keturunannya? Lalu, jika keturunannya tersebut menikah dengan orang albino maka bagaimana keturunan selanjutnya? Jawab:
> menunjukkan gejala kebodohan
> reaksi refleknya lamban
> rambut dan kulit kekurangan pigmen
> umumnya tidak berumur panjang
> jarang mempunyai keturunan
> bila urinnya diberi larutan ferioksida 5% yg menghasilkan warna hijau kebiruan
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh persilangan individu Thalasemia berikut.
Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tertaut Seks (Sex linkage)
Tautan seks terjadi pada kromosom seks (gonosom), baik pada kromosom X maupun kromosom Y. Beberapa contoh peristiwa tautan seks yang terjadi pada manusia adalah buta warna dan hemofilia. Peristiwa tautan ini terjadi pada kromosom X.
Sifat albino dibawa factor resesif yang terdapat dalam kromosom tubuh (autosom). Sifat albino dapat muncul pada anak yang bapak dan ibunya normal heterozigot atau salah satu orang tuanya albino sedangkan yang lainnya heterozigot.
Lebih jelasnya mengenai penurunan sifat cacat albino, perhatikan contoh soal berikut.
Gen A adalah gen yang mengatur pigmentasi kulit. Adapun gen a merupakan alelnya, yakni gen yang tidak menyebabkan pigmentasi kulit. Jika seseorang albino menikah dengan orang normal homozigot, bagaimanakah keturunannya? Lalu, jika keturunannya tersebut menikah dengan orang albino maka bagaimana keturunan selanjutnya? Jawab:
2. Gangguan Mental
Yang termasuk gangguan mental adalah debil, imbisil, idiot. Sifat menurun dikendalikan oleh gen resesif tidak terpaut seks. Orang yang mengalami gangguan mental antara lain mempunyai ciri :> menunjukkan gejala kebodohan
> reaksi refleknya lamban
> rambut dan kulit kekurangan pigmen
> umumnya tidak berumur panjang
> jarang mempunyai keturunan
> bila urinnya diberi larutan ferioksida 5% yg menghasilkan warna hijau kebiruan
3. Brachydactily (jari pendek)
Penderita Brachydactily mempunyai jari-jari yang pendek karena tulang palanges (ruas jari) pendek. Hal ini disebabkan oleh gen dominant (B). Apabila gen-gen ini berada dalam keadaan homozigot dominant (BB) akan menyebabkan kematian (letal), dalam keadaan heterozigot (Bb) menderita Brachydactily, sedangkan dalam keadaan homozigot resesif (bb) adalah normal.4. Polidactily
Polidactily merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki. Kelainan/cacat ini bersifat menurun. Kelainan ini diwariskan oleh gen autosom dominan P, sedangkan gen p mwariskan sifat normal. Orang normal memiliki genotip pp, sedangkan penyandang polidaktily genotipnya PP atau Pp.5. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan genetik yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin. Hal ini dapat terjadi karena gangguan salah satu rantai globin. Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen menjadi rendah sehingga menyebabkan anemia. Thalasemia dapat dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor (ThTh) biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia minor (Thth) tidak terlalu parah.Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh persilangan individu Thalasemia berikut.
6. Dentinogenesis Imperfecta
Dentinogenesis Imperfecta adalah kelainan pada gigi manusia yang menyebabkan tulang gigi (dentin) berwarna seperti air susu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan Dt, sedangkan keadaan normal diatur oleh gen dt. Contoh persilangannya adalah sebagai berikut.Cacat dan Penyakit Menurun Yang Tertaut Seks (Sex linkage)
Tautan seks terjadi pada kromosom seks (gonosom), baik pada kromosom X maupun kromosom Y. Beberapa contoh peristiwa tautan seks yang terjadi pada manusia adalah buta warna dan hemofilia. Peristiwa tautan ini terjadi pada kromosom X.
Adapun peristiwa tautan seks yang terjadi pada kromosom
Y, contohnya hystrixgravier, yaitu pertumbuhan rambut kasar seperti
landak (hg), hypertrichosis yaitu pertumbuhan bulu panjang pada telinga
(ht), dan webbedtoes yaitu adanya selaput pada jari (Wb).
a. Buta warna
a. Buta warna
Buta warna adalah penyakit keturunan yang
menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru,
atau kuning dengan hijau. Penyakit keturunan ini disebabkan oleh gen
resesif cb (color blind). Gen buta warna terpaut pada kromosom X.
Sebagaimana penderita hemofilia, pada penderita buta warna juga memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip buta warna dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Genotip wanita buta warna: XXcb = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat XcbXcb = homozigot resesif = penderita buta warna
2) genotip laki-laki buta warna: XcbY = laki-laki buta warna alat untuk mengetahui apakah seseorang butawarna atau tidak…??
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah contoh soal persilangan terkait penurunan penyakit buta warna berikut.
Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan wanita norma, tetapi pembawa sifat buta warna (carrier). Tentukan persentase anak yang mungkin lahir. Jawab:
Jadi,
kemungkinan anaknya 50% normal (terdiri dari 25% wanita normal dan 25 %
laki-laki normal) dan 50% anak menderita buta warna (terdiri dari 25%
wanita buta warna dan 25 % laki-laki buta warna).
b. Hemofilia
Sebagaimana penderita hemofilia, pada penderita buta warna juga memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip buta warna dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Genotip wanita buta warna: XXcb = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat XcbXcb = homozigot resesif = penderita buta warna
2) genotip laki-laki buta warna: XcbY = laki-laki buta warna alat untuk mengetahui apakah seseorang butawarna atau tidak…??
Seorang laki-laki penderita buta warna (cb) merah dan hijau beristrikan wanita norma, tetapi pembawa sifat buta warna (carrier). Tentukan persentase anak yang mungkin lahir. Jawab:
b. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku. Penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 menit hingga 2 jam. Hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian.
Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h)
yang terpaut kromosom X. Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada
keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.
Penderita hemofilia memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip hemofilia dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Genotip wanita hemofilia: HH = XHXH = homozigot dominan = normal Hh = XHXh = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia
2) genotip laki-laki hemofilia: XHY = laki-laki normal XhY = laki-laki hemofilia
Untuk memperjelas, berikut ini contoh soal mengenai persilangan yang melibatkan gen hemofilia yang tertaut kromosom seks X. Seorang wanita carrier hemofilia bersuamikan laki-laki normal. Tentukan persentase anak-anak yang mungkin lahir.
Jawab:
Jadi,
kemungkinan anaknya 75% normal (terdiri dari 25% wanita normal, 25%
wanita normal carrier, dan 25 % laki-laki normal) dan 25% menderita
hemofilia (pada anak laki-laki).
Penderita hemofilia memiliki genotip yang berbeda antara wanita dan laki-laki. Genotip hemofilia dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Genotip wanita hemofilia: HH = XHXH = homozigot dominan = normal Hh = XHXh = heterozigot = normal carrier = pembawa sifat hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia
2) genotip laki-laki hemofilia: XHY = laki-laki normal XhY = laki-laki hemofilia
Untuk memperjelas, berikut ini contoh soal mengenai persilangan yang melibatkan gen hemofilia yang tertaut kromosom seks X. Seorang wanita carrier hemofilia bersuamikan laki-laki normal. Tentukan persentase anak-anak yang mungkin lahir.
Jawab: