Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Susunan Saraf Kepala (Otak) Pada Manusia

Susunan saraf terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak, berhubungan erat dengan otot panca indera, mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.

Di dalam kepala ada dua saraf kranial, beberapa diantaranya adalah serabut campuran gabungan saraf motorik dan saraf sensorik, tetapi ada yang terdiri dari saraf motorik saja atau hanya sensorik saja, misalnya alat-alat panca indera.
saraf kepala

Saraf kepala (otak) terdiri dari:

1. Nervus Olfaktorius

Sifatnya sensorik menyerupai hidung membawa rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke otak.

Fungsinya: saraf pembau yang keluar dari otak di bawah dahi yang disebut lobus difaktorius, kemudian saraf ini melalui lubang yang ada di dalam tulang tapis akan menuju rongga hidung selanjutnya menuju sel-sel panca indera.

2. Nervus Optikus

Sifatnya sensoris, mensarafi bola mata membawa rangsangan penglihatan ke otak.

Fungsinya: serabut mata yang serabut-serabut sarafnya keluar dari bukit IV dan pusat-pusat didekatnya serabut-serabut tersebut memiliki tangkai otak dan membentuk saluran optik dari bertemu ditangkai hipofise dan membentang sebagai saraf mata, serabut tersebut tidak semuanya bersilang.

3. Nervus Okulomotoris

Sifatnya motoris, mensyarafi otot-otot orbital (otot penggerak bola mata). Di dalam saraf ini terkandung serabut-serabut saraf otonom (parasimpatis)

Fungsinya: saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak dan menuju ke lekuk mata dan mengusahakan persarafan otot yang mengangkat kelopak mata atas, selain dari otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.

4. Nervus Troklearis

Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital.

Fungsinya: saraf pemutar mata yang pusatnya terletak di belakang pusat saraf penggerak mata, dan saraf penggerak mata masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring atas mata.

5. Nervus Trigeminus

Sifatnya majemuk (sensoris motoris), saraf ini mempunyai 3 buah cabang, yaitu:

a. Nervus opthalmikus
Sifatnya sensorik, mensarafi kulit kepala bagian depan kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata dan bola mata.

b. Nervus maksilaris
Sifatnya sensoris, mensarafi gigi-gigi atas, bibir atas, palatum, batang hidung, rongga hidung dan sinus maksilaris.

c. Nervus mandibularis
Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut motorinya mensarafi otot-otot pengunyah, serabut-serabut sensorinya mensarafi gigi bawah, kulit daerah temporal dan dagu, serabut rongga mulut dan lidah dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak.

Fungsinya: sebagai saraf kembar 3 di mana saraf ini merupakan saraf otak terbesar yang mempunyai 2 buah akar saraf besar yang mengandung serabut saraf penggerak.
 
Dan di ujung tulang belakang yang terkecil mengandung serabut saraf penggerak. Di ujung tulang karang bagian perasa membentuk sebuah ganglion yang dinamakan simpul saraf serta meninggalkan rongga tengkorak.

6. Nervus Abdusen

Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital.

Fungsi: sebagai saraf penggoyang sisi mata dimana saraf ini keluar di sebelah bawah jembatan pontis menembus selaput otak selatursika. Sesudah sampai dilekuk mata lalu menuju ke otot lurus sisi mata.

7. Nervus Fasialis

Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir rongga mulut. Di dalam syaraf ini terdapat serabut-serabut syaraf otonom (parasimaptis) untuk wajah dan kulit kepala.

Fungsinya: sebagai mimik wajah dan menghantarkan rasa pengecap, yang mana saraf ini keluar di sebelah belakang dan beriringan dengan saraf pendengar.

8. Nervus Auditorius

Sifatnya sensoris, mensarafi alat pendengar membawa rangsangan dari pendengaran dari telinga ke otak.

Fungsinya: sebagai saraf pendengar, yang mana saraf ini mempunyai 2 buah kumpulan serabut saraf yaitu koklea, disebut akar tengah adalah saraf untuk mendengar dan vestibulum, disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.

9. Nervus Glossofaringeus

Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris) mensyarafi faring, tonsil dan lidah. Syaraf ini dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak, di dalamnya mengandung syaraf-syaraf otonom.

Fungsinya: sebagai saraf lidah tekak dimana saraf ini melewati lorong diantara tulang belakang dan karang, terdapat 2 buah simpul saraf yang di atas sekali dinamakan ganglion jugularis dan yang di bawah dinamakan ganglion petrosum atau ganglion bawah. Saraf ini (saraf lidah tekak) berhubungan dengan nervus-nervus fasialis dan saraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan tekak.

10. Nervus Vagus

Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), mengandung serabut-serabut saraf motorik, sensorik dan para simatis faring, laring, paru-paru, esophagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar pencernaan dalam abdomen, dll.

Fungsinya: sebagai saraf perasa, dimana saraf ini keluar dari sumsum penyambung dan terdapat di bawah saraf lidah tekak.

11. Nervus Assesorius
Sifatnya motoris, mensarafi muskulus sternokloide mastoid dan muskulus trapezius.

Fungsinya: sebagai saraf tambahan, terbagi atas 2 bagian yaitu bagian yang berasal dari otak dan bagian yang berasal dari sumsum tulang belakang.

12. Nervus Hipoglosus
Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot lidah.

Fungsinya: sebagai saraf lidah dimana saraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung, akhirnya bersatu dan melewati lubang yang terdapat di sisi foramen oksipital. Saraf ini juga memberikan ranting-ranting pada otot yang melekat pada tulang lidah dan otot lidah.